en id

Andara Firman Moeis


Andara Firman Moeis atau biasa disapa Anggie lahir di Jakarta pada 20 Januari 1986. Meski tak ada latar belakang seni, sejak kecil ia sudah tertarik pada seni tari dengan rajin mengikuti ekskul tari. Saat SMA, Anggie sering tampil di acara pentas seni antarsekolah bersama grup tari modern Shakadelic. Pendidikan tari secara formal baru didapatnya saat mengambil jurusan tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada tahun 2003.

Selama kuliah di IKJ, Anggie belajar dengan sejumlah maestro tari seperti Sardono W. Kusumo, Hartati serta Jecko Siompo. Salah satu pengalaman berharganya adalah saat latihan bersama Sardono W. Kusumo, ia ditantang untuk menghayati tubuhnya sendiri selama beberapa jam. Proses ini sangat memengaruhi Anggie dalam menciptakan kreasi gerak tari.

Anggie memfokuskan diri pada tari kontemporer karena kesehariannya yang dekat dengan kehidupan urban. Namun, ia tetap mempelajari tari tradisi untuk memperkaya gerak tari. Karya-karya Anggie banyak terinspirasi dari pengalaman empiris yang digarap menjadi pengalaman universal. Contohnya, pada karya pertamanya berjudul “It’s Me” (2005) mengisahkan perjuangannya sebagai remaja yang baru memasuki dunia tari. Bagi Anggie, berkarya tak semata-mata untuk eksistensi, melainkan memberikan sumbangsih kepada masyarakat dari hasil pemikirannya.

Anggie pernah tampil dalam berbagai ajang di tingkat nasional hingga mancanegara. Ia terlibat sebagai penampil dalam Indonesian Dance Festival (IDF) 2011. Lalu, setahun kemudian dipercaya menjadi juru bicara IDF. Karyanya yang terinspirasi dari lukisan-lukisan prof. Sardono W. Kusumo berjudul “Covering With Colors” sempat dipentaskan pada acara malam tari kontemporer Indonesia kerja sama Institut Kesenian Jakarta dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Praha, Ceko (2009).

Tahun 2011, Anggie bersama tiga penari muda perempuan lainnya mendirikan festival tari bertajuk Indonesian Movement Platform for the Youth (I Move) yang diadakan di Taman Ismail Marzuki. Acara ini memfasilitasi penari muda untuk menampilkan kreasinya. Anggie menerima hibah program Empowering Women Artists (EWA) dari Yayasan Kelola untuk karya “Memo-Lusion” (2012) dan “This Cycle We’re In” (2013).

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox