Ali Sukri
Ali Sukri adalah koreografer kelahiran Pariaman, 28 Oktober 1978. Sebelum terjun ke bidang seni tari, semasa kecil Sukri lebih menyukai silat karena sering mengikuti sang ayah melatih silat di karang taruna. Lulus SMP, Sukri melanjutkan pendidikan jurusan tari ke Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Padang atas desakan keluarga. Selanjutnya, Sukri meneruskan pendidikan tari di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padangpanjang dan menyelesaikan S-2 di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Sukri mulai menunjukkan bakatnya saat bergabung dengan sanggar tari Nan Jombang pimpinan koreografer Ery Mefri yang juga gurunya di SMKI Padang. Perkembangan Sukri yang pesat menjadikannya penari andal hingga mengikuti program pertunjukan keliling Nan Jombang ke Jawa-Sumatra. Selain itu, Sukri juga pernah belajar menata tari dari koreografer senior Tom Ibnur dan Boi G. Sakti serta mengikuti workshop bersama koreografer Taiwan kenamaan Lin Hwai-Min yang diselenggarakan Kelola di Surakarta (2007).
Karya-karya Sukri mengangkat tema sosial, budaya, hingga pengalaman empiris. Pengalamannya tampil dan berkolaborasi di tingkat internasional sangat memengaruhi proses kreatifnya. Salah satunya, Sukri pernah menampilkan karya “Inside” dalam International Choreographer Residency American Dance Festival (ADF) di Duke University, Durham, Amerika Serikat. Sukri beberapa kali meraih Hibah Seni Kelola untuk karya Puisi Tubuh (2009), Tanah Tepi (2012), dan Tonggak Raso (2015). Penciptaan karya “Tonggak Raso” boleh dikatakan sebagai momen penting karena melewati proses panjang, mulai dari riset hingga menemukan sembilan motif gerak berasal dari perpaduan silat dan teknik modern.
Sukri telah menorehkan prestasi sejak bersekolah di SMKI, yaitu juara pertama penari tunggal dalam Lomba Tari Kreasi Minangkabau se-Kotamadya Padang. Pada tahun 2014, Sukri menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sebagai Koreografer kreatif se-Indonesia 15 Tahun Berkarya dari 33 Provinsi. Sejak tahun 2004, Sukri menjadi dosen jurusan tari di ISI Padangpanjang. Di tahun yang sama, ia mendirikan “Sukri Dance Theatre” sebagai wadah kegiatan kreatif.
Artist’s Statement
Karya saya memakai dasar gerak tradisi yang dikontekstualkan dengan tubuh hari ini sebagai respon terhadap ide yang dikembangkan. Tubuh saya tubuh Mingkabau dan saya kolaborasikan dengan gerak-gerak modern. Saya berangkat dari fenomena sosial yang kompleks, berliku-liku, dan penuh tantangan yang kemudian dikembangkan menjadi ide awal karya tari. Selain pengamatan dan riset mendalam, saya cenderung menghadirkan properti yang dapat dieksplorasi secara maksimal untuk menguatkan karya. Metode penggarapan gerak yang saya lakukan adalah penciptaan motif-motif baru yang dapat disesuaikan dengan benda-benda yang ada, hingga akhirnya pesan dalam karya tari itu dapat tersampaikan.
Pencapaian
2004
Nominasi Lima Karya Terbaik Festival Nasional Seni Pertunjukan (FNSP) diselenggarakan oleh Taman Budaya Aceh
Penerima Anugerah Penghargaan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sebagai Koreografer Kreatif se-Indonesia 15 Tahun Berkarya dari 33 Provinsi
2003
Penari Tunggal Terbaik Kompetisi Tari Tunggal Kontemporer Bandar Serai Award diselenggarakan oleh Pusat Latihan Laksemana di Pekanbaru, Riau
2002
Aktor dan Penari Terbaik dalam Pagelaran Dewan Kesenian Sumatera Barat di Taman Budaya Padang
1997
Juara I Penari Tunggal dalam Lomba Tari Kreasi Minangkabau se-Kodya Padang diselenggarakan oleh Sanggar Alang Babega
Afiliasi
2018
Ketua Umum KOKAR, SMKI dan SMKN 7 Padang (s.d. sekarang)
2013
Direktur Festival Langgam, Padang Panjang (s.d. 2017)
2004
Dosen ISI Padangpanjang (s.d. sekarang)
1999
Koreografer dan Aktor di Komunitas Hitam Putih, Padangpanjang (s.d.) sekarang)
Direktur Sukri Dance Theatre, Padangpanjang (s.d. sekarang)
Kontak
Ali Sukri
sukridancetheater@yahoo.com; sukridancetheatre@gmail.com
Facebook | Instagram