Asri Mery Sidowati
Asri Mery Sidowati yang lahir di Depok, Jawa Barat, 27 Maret 1986, bukan berasal dari lingkungan keluarga seniman. Ketika SD, sang ibu mendaftarkan Asri ke Sanggar Tari Tradisional Gema Persada dan Gita Persada di Jakarta. Bahkan, Asri aktif mengikuti berbagai kompetisi atas keinginan sang ibu, seperti peragaan busana, menyanyi maupun menari. Meski sempat merasa malu hingga berhenti menari, Asri pun memutuskan mengambil jurusan tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Selanjutnya, Asri berhasil meraih beasiswa AMA (Asian Major Art) untuk program S2 jurusan Koreografi di Korea National University of the Arts (KNUA) pada tahun 2012.
Asri mendalami seni tari dari banyak dosen dan pengajar tamu di IKJ, antara lain I Wayan Diya, Marzuki Hasan, Elly Rudatin, dan Mimi Rasinah. Di sinilah Asri mulai memahami bahwa kuliah tari tak hanya sekadar menari tapi juga menciptakan karya yang menyita tenaga, pikiran, moral, maupun materi. Asri memperkaya teknik tariannya dengan belajar ragam tari tradisional Indonesia (Jawa, Sunda, Aceh, Bali, Minangkabau, Kalimantan, hingga Papua) serta tari lainnya seperti tari jazz, tari perut, dan tarian dari negara lain. Ia juga pernah belajar teknik butoh dari Ko Morabushi asal Jepang dan pernah mengikuti workshop bersama koreografer Tanztheater Susanne Linke.
Sebagai koreografer, Asri lebih menyukai koreografi kontemporer karena ia dapat bebas berkarya tanpa ada aturan yang ketat. Teknik tarian kontemporer cenderung bersifat individual dan dia percaya diri atas garapannya itu. Karya terpenting selama karirnya ialah “Bumi Nusantara” yang dipentaskan dalam acara Festival Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) se-Indonesia. Karya berbentuk teatrikal ini memadukan kesenian khas daerah perbatasan di Indonesia, yakni Aceh, Riau (Rokan Hilir), Kalimantan Barat (Bengkayang, Sambas), Kalimantan Utara (Nunukan), Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Asri pernah berkolaborasi sebagai penari dalam karya Sardono W. Kusumo, Sukarji Sriman, Kamal (koreografer tari perut asal Turki), dan Laksmini Notto Kusumo. Ia juga menggeluti bidang teater dan bergabung dengan Dapur Teater pimpinan Remy Sylado (2008). Tahun 2018, Asri pindah ke Makassar. Ia mengajar tari nusantara dan komposisi koreografi di Universitas Negeri Makassar serta pengajar seni budaya di SMA Athirah 1 Makassar.
Pencapaian
2013
Finalis Traditional Contemporary Dance di Seoul International Dance Festival, Seoul, Korea Selatan
2012
Grand Champion of Bravo Asian, Seoul, Korea Selatan
2008
Choreography Workshop Scholarships (Indonesian Dance Festival 2008) di Yogyakarta – Jakarta
2005
Penerima beasiswa penuh Departemen Seni sebagai Mahasiswa dengan Pencapaian Luar Biasa di Bidang Tari, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta (s.d. 2009)
Juara 1 Let’s Dance Global TV Production
Afiliasi
2018
Pengajar mata kuliah Tari Nusantara dan Komposisi Koreografi Universitas Negeri Makassar (s.d. sekarang)
Guru Seni dan Budaya di Athirah Islamic School Makassar (s.d. sekarang)
2017
Pengajar mata kuliah Teknik Olah Tubuh di Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan
2015
Dosen Tari di Universitas Negeri Jakarta (s.d. 2017)
2007
Penari Candra Budaya Dance Studio
Penari Padneçwara Dance Studio
2005
Penari Walet Dance Company (WDC) Institut Kesenian Jakarta
2001
Pelatih BRDC (Bintara Dance Cheerleader)
1996
Penari Studio Gita Persada
1994
Penari Studio Gema Persada
Kontak
Asri Mery Sidowati
Email: asri_mery@yahoo.com; asrimery@gmail.com
Facebook | Instagram | Youtube