Chendra Effendy Panatan
Chendra Effendy Panatan lahir di Jakarta, 7 Januari 1969. Ia mulai tertarik pada balet setelah menyaksikan pertunjukan Carmina Burana produksi Sumber Cipta pimpinan Farida Oetoyo di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dalam pertunjukan itu, Chendra melihat banyak penari laki-laki turut tampil dengan gerakan yang menakjubkan. Itulah sebabnya Chendra mulai belajar balet klasik di sanggar itu pada usia 18 tahun.
Pengalamannya menari bersama kelompok balet Sumber Cipta hingga mancanegara meneguhkan keinginannya untuk menjadi koreografer. Berikutnya, Chendra mengambil program Diploma in Choreography di Victorian College of Arts, Melbourne, Australia dan meraih beasiswa Chevening Award untuk Master of Art in Choreography di Middlesex University, Inggris. Tak berhenti di situ, Chendra juga mengikuti pendidikan tari secara informal di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Swiss, Kanada, dan Jerman.
Chendra tertarik menggarap koreografi bertema isu sosial, mulai dari lingkungan hidup, perempuan, hingga identitas. Ia juga terbuka untuk kolaborasi lintas bidang seni. Salah satu karyanya berjudul “Hayati” (2008), Chendra memadukan konsep ‘diam’ dalam seni tari dan ‘sunyi’ dalam seni musik. Karya yang meraih Hibah Seni Kelola kategori Karya Inovatif ini melibatkan penari Siko Setyanto dan komposer dari grup musik METAdomus.
Ia juga menggarap koreografi untuk film tari Exodus (Wanita Yang Berlari) berkolaborasi dengan Sherman Ong, sutradara film dari Singapura. Sejak tahun 2005, Chendra bekerja sama dengan pianis ternama Ananda Sukarlan dan menghasilkan beragam karya, di antaranya “Gitaya Samudra”, “Castor and Pollux” (sebuah seri dari kolaborasi film tari dengan komposer Spanyol, Santiago Lanchares), “You Had Me at Hello”, “Alio Modo”, “The Sleepers”, dan “The Humiliation of Drupadi dan Schumann’s Psychosis” (2009) yang ditampilkan di Indonesia, London, dan Spanyol.