Erlinda Sofyan
Erlinda Sofyan atau yang akrab disapa Linda adalah komponis kelahiran Nagan Raya, 11 Agustus 1985. Kecintaannya pada dunia musik bermula saat ia menyaksikan pementasan tari dan lagu tradisional Aceh yang dibawakan sang nenek, Siti Hawa bersama grup tarinya. Semasa kecil, Linda aktif berlatih tarian, nyanyian dan musik tradisional Aceh. Linda meneruskan pendidikan musik ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Seni Tari Drama dan Musik di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Kemudian, ia melanjutkan jenjang pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Jurusan Pengkajian dan Penciptaaan.
Setelah musibah tsunami memakan korban para dosennya tahun 2004 silam, Linda bertemu Moritza Thaher, musisi Aceh sekaligus dosen tamu yang membuka wawasannya tentang aliran musik Barat, ilmu harmoni, komposisi, dan analisis bentuk musik. Pertemuan ini memberikan peluang Linda belajar piano di Sekolah Musik Moritza hingga bergabung dengan kelompok musik pimpinan gurunya itu. Ketika ujian akhir di ISI Yogyakarta, karyanya pun didengar dan diuji oleh maestro Slamet Abdul Sjukur.
Karya-karya Linda fokus pada musik orkestra. Meski mempelajari musik barat, Linda ingin mengembangkan musik tradisional Aceh, seperti komposisi untuk paduan suara, instrumental solo untuk piano dan gitar, dan komposisi vokal dalam bahasa Aceh. Tak hanya mudah dimainkan secara teknis, Linda ingin karya-karyanya mampu menyampaikan pesan kepada pendengar.
Linda meraih Hibah Cipta Perempuan oleh Yayasan Kelola untuk karya “Sultan Iskandar Muda” (2014) dan “Denting Damai” (2015). Selain karya musik orkestra, Linda juga menggarap komposisi musik untuk film, salah satunya film “Suak Timah” (2005). Saat ini, Linda mengajar Jurusan Musik Nusantara di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Banda Aceh.