Malhamang Zamzam
Malhamang Zamzam lahir di Pindrang, Sulawesi Selatan, 7 Januari 1966, namun dibesarkan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia tak sengaja terjun ke bidang seni karena mengikuti workshop teater dan sastra yang diselenggarakan Gelanggang Remaja Jakarta Utara saat SMA. Workshop inilah yang melahirkan Bandar Teater Jakarta, tempatnya mendalami seni teater. Di luar kegiatan latihan, Malhamang sering menonton teater, melihat pameran lukisan, menyaksikan pembacaan puisi hingga mengikuti seminar.
Setelah Ismail Sofyan Sani keluar, ia pun terpilih menjadi pemimpin sekaligus sutradara Bandar Teater Jakarta. Malhamang pernah belajar kepada Teguh Karya (Teater Populer), Boedi S. Otong (Teater SAE) dan W. S. Rendra (Bengkel Teater). Proses belajarnya bersama para seniman teater kawakan ini mematangkan kemampuannya sebagai sutradara. Bersama Bandar Teater Jakarta, Malhamang mengikuti Festival Teater Jakarta dan berhasil menjuarai festival tersebut selama 3 tahun berturut-turut hingga ditasbihkan sebagai kelompok teater senior.
Karya-karya garapan Malhamang umumnya mengusung tema-tema kehidupan urban yang non realis dan anti plot. Sejak tahun 2001, Malhamang bersama Bandar Teater Jakarta melakukan beragam eksperimen pada pertunjukan mereka, mulai dari alur yang tak terduga hingga ruang yang tak lazim. Contohnya dalam karya “Dancing Queen” (2017) yang dipentaskan pada program Djakarta Teater Platform, Malhamang memanfaatkan area parkir basement Gedung Teater Jakarta sebagai ruang pertunjukan.
Selain Festival Teater Jakarta, Malhamang pernah mengikuti Festival Teater Alternatif di beberapa kota di Swiss dan Jerman. Tahun 1994, ia bersama kelompok teater muda mendirikan Forum Teater Kemungkinan yang banyak memengaruhi gerakan teater muda di Jakarta, baik artistik maupun non artistik. Selain Bandar Teater Jakarta, ia juga pernah terlibat dan tinggal di Padepokan Bengkel Teater Rendra hingga menjabat posisi kepala kampus.