en id

Rafiloza


Rafiloza yang akrab disapa Loza atau Lonja, lahir pada 20 Januari 1963 di sebuah perkampungan Minangkabau, Muara Labuah. Meski tak mendapatkan dukungan sang ayah, Loza bertekad menggeluti dunia seni. Ia menyelesaikan pendidikan Diploma III Jurusan Karawitan di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI)―sekarang Institut Seni Indonesia (ISI)―Padangpanjang pada tahun 1986. Kemudian, Loza melanjutkan pendidikan sarjana Karawitan, program master Penciptaan Seni hingga program doktor di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Lulus dari ASKI, Loza mencoba peruntungan sebagai pemusik spesialis alat musik gesek rebab (rabab) dan gendang serunai di Jakarta selama dua tahun serta berkolaborasi dengan seniman lain. Proses kreatifnya banyak diperngaruhi para seniman yang mengajarnya di ISI Surakarta, di antaranya Pande Made Sukerta, I Wayan Sadra, Slamet Abdul Sjukur dan Sardono W. Kusumo.

Loza menggarap karya-karya kontemporer dengan menggunakan pendekatan budaya Minangkabau. Sebagian besar karyanya memiliki warna yang bervariasi sesuai dengan jenis dan karakter alat musik yang ia gunakan. Loza kerap menampilkan dua suasana paradoks: ratapan dan jenaka. Contohnya dalam karya “Uwak Lambai” (2005) yang menonjolkan sisi jenaka dengan menggunakan alat musik utama gendang serunai dan musik vokal. Namun di sisi lain, Loza juga memperlihatkan warna sendu dalam karya ini.

Selain menciptakan komposisi musik untuk konser dan iringan tari, Loza juga terlibat dalam proses kreatif sejumlah seniman ternama, seperti I Wayan Sadra, Pande Made Sukerta, Sardo W. Kusumo, Gusmiati Suid, Boi G. Sakti, Sal Murgianto Deddy Luthan, Tom Ibnur dan lain-lain. Loza juga aktif tampil dan mengajar hingga ke manca negara. Kini, Loza mengajar di ISI Padangpanjang, serta mendirikan sebuah studio rekaman Studio R… dan sanggar seni Titian Aka yang bergerak di bidang musik, tari, dan teater.

Daftar Untuk Buletin Kami

Tetap update dan dapatkan berita terbaru kami langsung ke inbox Anda