Teater Sakata
Teater Sakata didirikan di Kota Padang Panjang pada 16 April 2000 sebagai wadah eksplorasi komunikasi visual artistik, khususnya teater. Nama ‘Sakata’ berarti seiya sekata. Deklarasinya dilakukan di rumah Enrico Alamo, salah satu penggerak Teater Sakata dan saat ini menjabat sebagai manajer. Pada periode awal, kelompok ini melakukan survei dan eksperimen agar menemukan bentuk komunikasi yang efektif. Mereka berupaya membuka ruang seluas-luasnya bagi pembelajaran dan pengalaman kemanusiaan.
Dari eksperimen tersebut, Teater Sakata percaya bahwa teater adalah bidang seni yang terus bergerak mengikuti dinamika masyarakat. Teater Sakata mengukuhkan diri sebagai kelompok pembelajaran teater sehingga tidak fokus pada gaya, konvensi maupun ideologi artistik tertentu. Program utama mereka yakni pementasan, latihan (olah tubuh, olah vokal, olah rasa), dan diskusi bulanan.
Salah satu pementasan berjudul “Dekonstruksi Perawan” meraih Hibah Seni dari Yayasan Kelola untuk kategori Karya Inovatif pada tahun 2006. Karya yang disutradarai Tya Setiawati ini memadukan teater tradisi Minangkabau Bakaba dengan elemen kreatif, salah satunya kombinasi musik garapan komputer dan bebunyian alat musik tradisional Minang seperti bansi dan saluang. Pementasan digelar di Gedung Hoerijah Adam Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang dan Taman Budaya Sumatera Barat.
Tahun 2011, Teater Sakata juga pernah meraih Hibah Teater untuk Pemberdayaan Theatre for Development and Education (Hibah TDE) yang diselenggarakan Yayasan Kelola dan Theatre Embassy (Belanda). Berkat dukungan tersebut, pementasan “Bunga Comberan” yang disutradarai Tya dapat berkeliling ke tiga kota, yaitu Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Lakon ini menceritakan tiga pekerja rumah tangga dari masa kolonial hingga sekarang yang kerap terabaikan dan menjadi komoditas politik.
Kontak
Teater Sakata
Jalan Soekarno Hatta No.62 Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatera Barat
Email: teatersakata@gmail.com, perempuanteater@gmail.com
Website: teatersakata.blogspot.com