en id

Simulakra Yustisia: Ketidakadilan Ruang


5–6 November 2017: Gedung Teater Tertutup Taman Budaya, Nusa Tenggara Barat

Tentang Karya

“Simulakra Yustisia: Ketidakadilan Ruang” sebelumnya adalah sebuah gagasan yang mempertanyakan bagaimana keadilan seringkali menjadi persoalan yang tidak terjelaskan. Isu kekinian dalam kondisi sosio-politik Indonesia menempatkan dengan jelas persoalan kehadiran tubuh (subjektif dan objektif) dan ruang (maya dan realitas) pada posisi yang renyah. Mudah dibicarakan namun jauh dari esensi. Karya ini merupakan sebuah gagasan kolaboratif antara Pasirputih (M. Sibawahi) sebagai komunitas film dan SFN (Syamsul Fajri Nurawat) sebagai sebuah komunitas teater yang berbasis di Gunungsari, Lombok Barat. Dalam berbagai diskusi kami menemukan adanya persoalan tubuh (kehadiran) dan persoalan ruang yang bisa lebih jauh di eksplorasi pada kedua medium ini, yang kemudian dihadirkan dalam satu panggung.

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox