en id

Andrianus Heru Kesawa


Adrianus Heru Kesawa Murti atau yang biasa dipanggil Heru lahir di Yogyakarta, 9 Agustus 1957. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan tari, kethoprak, dan sastra Jawa. Heru mulai tertarik dengan seni teater sejak SMP karena melihat ayahnya, Handung Kussudiarsana, bermain kethoprak tobong dan menulis sastra Jawa. Saat SD, ia belajar Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja pimpinan pamannya, Bagong Kussudiardja. Bahkan, Heru telah ikut main film Pahlawan Gua Selarong. Heru sempat mengenyam pendidikan seni rupa di Akademi Seni Rupa Indonesia dan kuliah filsafat di Universitas Gadjah Mada, namun tidak selesai.

Semasa SMA, ia bertemu Rudjito, skenografer yang menjadi pemateri artistik teater yang diikutinya. Inilah kali pertamanya Heru belajar melihat realitas dari sudut pandang yang berbeda dengan menyusuri Kali Code yang melintang sepanjang kota Yogyakarta. Tahun 1983, ia turut mendirikan Teater Gandrik bersama Jujuk Prabowo.

Latar belakang budaya Jawa menjadi sumber inspirasi Heru dalam berkarya. Tema-tema karyanya pun berangkat dari persoalan masyarakat sehari-hari. Menurutnya, proses berteater membuatnya belajar banyak hal, seperti berpikir dewasa, memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain, juga belajar mengenali diri sendiri. Selama lebih dari 30 tahun berkarir di dunia teater, Heru telah menghasilkan karya drama, skenario serial televisi, naskah sandiwara radio yang sebagian besar dipentaskan oleh Teater Gandrik.

Sejak tahun 2008, Heru menjadi Ketua Teater Gandrik, menggantikan posisi Butet Kertaredjasa. Peraih anugerah penghargaan Seni dari Pemda Yogyakarta ini sering menjadi juri untuk berbagai festival teater hingga dosen luar biasa di berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Heru meninggal dunia pada tahun 2011.

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox