Bandar Teater Jakarta
Bandar Teater Jakarta dibentuk pada 5 Juni 1980 oleh sejumlah peserta workshop teater dan sastra yang diselenggarakan Gelanggang Remaja Jakarta Utara. Kelompok ini mulanya dipimpin oleh Ismail Sofyan Sani, kemudian diteruskan oleh Malhamang Zamzam pada tahun 1986. Seperti kelompok teater remaja Jakarta kala itu, Bandar Teater Jakarta aktif mengikuti berbagai festival, termasuk Festival Teater Jakarta hingga menjuarai festival itu beberapa kali. Berkat prestasinya itu, mereka berhak tampil di Taman Ismail Marzuki setiap tahun.
Setelah terbiasa memainkan naskah-naskah terkenal, mereka pun melakukan eksperimen dimulai pada tahun 2001. Mereka mengusung konsep ketakterdugaan dengan menggelar “The Opening. Balok Es, Pipa Besi, Boneka Sex & Panggung Miring”. Dalam pertunjukan ini, penonton terbawa dalam sensasi kemungkinan tanpa bisa menebak alurnya. Pertunjukan dianggal berhasil bila penonton mampu menemukan situasi tertentu yang sesuai dengan kehidupan pribadinya, atau déjà vu.
Bentuk pertunjukan Bandar Teater Jakarta selalu non-realis, anti plot. Meski demikian, gagasan dasar pertunjukan mereka selalu berangkat dari hal yang nyata. Mereka berupaya melakukan studi terhadap pertunjukan yang lalu sebagai dasar penciptaan karya berikutnya. Selain itu, mereka juga kerap mengundang seniman untuk menyaksikan proses kreatif serta berdialog, ketika tahap latihan sudah mencapai 75%. Salah satu tokoh yang sering hadir ialah Roedjito (almarhum), seniman yang pikirannya banyak mempengaruhi Bandar Teater Jakarta.
Tahun 2004, Bandar Teater Jakarta meraih Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling untuk karya “Arthefuck (Pada Kapak, Genangan, Belukaran)”. Berkat dukungan hibah ini, mereka tampil di Makassar, Solo dan Bandung. Di setiap kota, mereka meminta seniman setempat terlibat dalam pertunjukan, tanpa melihat latihan. Tanpa disangka, seniman mampu bermain dengan baik, bahkan mempertajam pertunjukan.
Kontak
Bandar Teater Jakarta
Puri Gading, Vila Besakih Blok H 12 no.5, Pondok Gede, Bekasi