Boby Ari Setiawan
Boby Ari Setiawan lahir 18 Januari 1983 di Klaten, Jawa Tengah dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga seniman pertunjukan tradisi. Neneknya, Nyi Supadmi, adalah maestro sinden yang sering mengikuti misi kesenian Indonesia di berbagai negara. Boby mulai mendalami pengetahuan dan ketrampilan seni pertunjukan tradisi saat mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, SMKI (sekarang SMK Negeri 8 Surakarta). Lulus dari SMKI, Boby kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta jurusan koreografi di mana ia mulai tertarik pada tari kontemporer.
Saat mencipta karya, Boby cenderung spontan dan berinovasi secara intuitif. Namun, latar belakang budaya Jawa membuat karakter karya-karyanya banyak dipengaruhi oleh tradisi Jawa, termasuk dalam menciptakan gerakan-gerakan sederhana namun bermakna. Salah satu pengalaman yang berpengaruh pada metode eksplorasi tari Boby adalah pengalamannya terlibat dalam penciptaan karya Suprapto Suryodarmo di Padepokan Lemah Putih pada tahun 2003. Selama proses ini Boby mempelajari improvisasi gerak dan pendekatan-pendekatan dalam memahami ketubuhan.
Salah satu karya terpenting Boby adalah “Hanacaraka” yang meraih Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling pada tahun 2014. Karya “Hanacaraka”, yang berarti ‘ada utusan’, berangkat dari eksplorasi aksara tubuh yang mengekspresikan kisah Prabu Aji Saka. Penari sebagai simbol utusan yang membawa pesan melalui gerak dan ekspresi tubuh, menghubungkan eksplorasi aksara Jawa dengan kosakata tarian Jawa.
Selain menjadi koreografer solo, Boby juga membentuk kelompok tari Independent Expression (IE) bersama Agus ‘Mbendhol’ Margiyanto pada tahun 2002. Karya tari perdananya bersama IE bertajuk Suara-I Bumi, ditampilkan di Festival Penata Tari Muda I di Taman Budaya Surakarta. Di samping penciptaan karya, IE aktif mengadakan program Grilya Tari, lokakarya tari dengan sanggar tari, komunitas tari dan teater untuk membuka ruang diskusi dan kesempatan kolaborasi. Dalam beberapa kesempatan, IE juga melakukan attacking public space, menari di ruang publik secara spontan.
Boby yang dianggap salah satu penari muda terbaik juga banyak berkolaborasi dengan koreografer-koreografer dari dalam dan luar negeri. Pada tahun 2009, Boby mulai berkolaborasi dengan Leine Roebana Dance Company dari Amsterdam dan melahirkan karya Ghost Track yang dipentaskan lebih dari 50 kali di indonesia dan Eropa dari tahun 2009 hingga 2015.
Artist’s Statement
Proses awal saya belajar menari dimulai dari tarian tradisi Jawa, kemudian mendalami tari kontemporer sejak kuliah. Saya pada kebaruan yang berangkat dari tradisi maka dari itu Sebagian karya saya fokus pada kekayaan vokabuler gerak baru yang berbasis tradisi. Saya percaya proses akan mempengaruhi karya, sebagaimana falsafah Jawa ‘ngelmu kelakone kanthi laku’ (segala ilmu yang didapat karena proses).
Pencapaian
2014
Peraih Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling untuk karya “Hanacaraka”, dipentaskan dipentaskan di Pekanbaru, Padang dan Padangpanjang.
2009
Wakil Indonesia dalam acara promosi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belgia.
2004
Koreografi Terbaik Bandar Serai Award untuk karya “Yudha” di Pekanbaru, Riau.
Peraih Hibah Due Like untuk karya “Yudha” di Teater Besar STSI Surakarta.
Afiliasi
2002
Pendiri Independent Expression (s.d. sekarang)
Kontak
Boby Ari Setiawan
Email: bobce180183@gmail.com; bobyarisetiawan57@yahoo.com
Website | Facebook | Instagram | Youtube