Ibed Suryana Yuga
Ibed Surgana Yuga lahir di sebuah keluarga petani di Pancaseming, Jembrana, Bali, 14 Agustus 1983. Meski terlahir sebagai orang Bali, ia tak menguasai satu pun jenis seni tradisi Bali. Ibed justru menggeluti seni teater yang dimulai dengan mendirikan kelompok teater di SMA. Ibed sempat bekerja sebagai wartawan sebelum akhirnya meneruskan pendidikan di Program Studi Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Saat SMA, ia berkenalan dengan Nanoq da Kansas, seorang sastrawan dan teaterawan dari Jembrana yang mengajaknya bergabung di Bali Eksperimental Teater dan Komunitas Kertas Budaya. Bahkan, ia langsung dilibatkan dalam beberapa garapan Bali Eksperimental Teater yang dipentaskan di Jembrana, Mataram, Surabaya, dan Jakarta. Semasa kuliah di Yogyakarta, Ibed bergabung dengan Komunitas Rumahlebah pimpinan Raudal Tanjung Banua. Selanjutnya Ibed bersama rekannya, Pranorca Reindra mendirikan Seni Teku pada tahun 2005. Semenjak itu, Ibed aktif menulis naskah sekaligus menjadi sutradara.
Bersama Seni Teku, Ibed menulis dan menyutradarai sejumlah lakon. Salah satunya, “Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai)” yang membenturkan dua teks berbeda, yaitu kisah kelahiran Dewabrata atau Bhisma dalam Mahabharata dan teks rekaan tentang seorang ibu tanpa suami yang melahirkan delapan anak. Karya ini mengantarkan Ibed pada penghargaan sutradara potensial sekaligus Penghargaan Umar Kayam dalam Festival Teater Jogja 2009. Tak hanya itu, karya itu juga meraih Hibah Seni Kelola 2010 kategori Pentas Keliling untuk berpentas di Indramayu, Bandung, dan Jakarta.
Karya-karyanya kerap menggunakan konsep ‘mengakrabi ruang’ sehingga mampu memahami konteks sosial dan budaya dari sudut lain. Pertunjukannya kerap mengeksplorasi situs sejarah, alam, dan arsitektur sebuah bangunan sebagai ruang pentasnya. Bentuk pentas ini mengurangi jarak antara penonton dan pertunjukan sehingga menghasilkan pengalaman yang unik.
Ibed juga telah melakukan kolaborasi hingga ke mancanegara, seperti Jepang, Singapura, dan Irlandia. Tahun 2012, Ibed membentuk Kalanari Theatre Movement, lembaga pergerakan budaya melalui karya-karya teater. Kalanari membawahi penerbit buku Kalabuku sebagai bagian dari gerakan literasi teater dan budaya pertunjukan. Beberapa lakon teaternya telah dibukukan dalam “Kintir” (Yogyakarta: Kalabuku, 2011). Ibed juga terlibat dalam Forum Penulis Naskah Lakon yang diinisiasi Teater Garasi, Yogyakarta.
Pencapaian
2010
Peraih Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling dengan karya “Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai)”
2009
Peraih penghargaan sutradara potensial dan Penghargaan Umar Kayam dalam Festival Teater Jogja 2009 dengan karya “Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai)”
2008
Pemenang 5 terbaik Sayembara Penulisan Naskah Drama Nasional I FTI-2008 dengan karya Rare Angon
Afiliasi
2005
Pendiri Seni Teku, Yogyakarta
2003
Anggota Komunitas Rumah Lebah, Yogyakarta
Anggota Bali Eksperimental Teater dan Komunitas Kertas Budaya, Bali