Manahan Hutauruk
Manahan Hutauruk lahir di Jakarta pada 8 Juli 1973. Minatnya pada seni, khususnya teater, tampaknya dipengaruhi sang kakek. Kakeknya, Marulam Hutauruk, rektor Universitas Krisna Dwipayana sering mengajaknya untuk menghadiri undangan menonton pertunjukan di pusat-pusat kebudayaan seperti Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Prancis, Taman Ismail Marzuki atau Gedung Kesenian Jakarta. Manahan mulai berteater ketika SMA dengan mengikuti ekstrakurikuler di sekolahnya, Teater Teladan.
Saat berproses bersama Teater Teladan, Manahan merasa sutradaranya kala itu sering kesulitan menyampaikan pemahaman naskah kepada pemain. Hal ini akhirnya memberi kesan bahwa teater adalah sesuatu yang rumit. Berangkat dari pengalaman itu, ia pun mendalami teater di beberapa kelompok lain, seperti Teater Populer (1997), Teater Siluet (1998-1999), Teater Koma (2001). Manahan bersama Zainal Zen mendirikan Teater SIM (Suara Inspirasi Muda) pada 17 Agustus 1993.
Bagi Manahan, teater adalah hal yang menyenangkan. Sebagai pimpinan Teater SIM, hampir semua aktivitas di kelompok teater pernah ia lakoni, seperti penulis naskah, penata musik, pemain, ataupun sutradara. Naskah pertamanya, Sekolah Luar Biasa (1994), berkisah tentang penderita tuna grahita (cacat mental) dan kasih sayang seorang guru SLB. Pada tahun 2000, naskahnya “Ruang Kehormatan” yang dimainkan Teater SIM berhasil meraih juara III. Karyanya yang berjudul “Burung Menggonggong, Kafilah Berjanji” meraih Hibah Seni Kelola 2004 kategori Karya Inovatif.
Selain Teater SIM, Manahan aktif di organisasi teater SINTESA dan pernah menjabat sebagai Project Officer Festival Teater Jakarta (FTJ). Manahan juga dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu. Dua lagu ciptaannya pernah menjadi finalis Lomba Cipta Lagu Remaja yang diselenggarakan Radio Prambors (1996). Pada saat yang sama, ia meraih Juara II Lomba Penyanyi Remaja. Pada November 2015, Manahan tutup usia akibat penyakit jantung.