Michael Asmara
Komponis Michael Asmara lahir di Jakarta, 17 Juni 1956. Ia menempuh pendidikan formal di bidang harmoni, kontrapung, dan analisis musik di Akademi Musik Indonesia Yogyakarta (sekarang ISI Yogyakarta). Pada mulanya Michael menekuni instrumen gitar dan piano, kemudian ia mendalami komposisi musik secara otodidak.
Budaya musik Jawa di mana ia dibesarkan dan pengaruh pendidikan musik Barat membentuk karya-karya musiknya yang unik, mengomposisikan antara filosofi-filosofi Timur dengan bahasa-bahasa dan idiom musik Barat. Hal ini terlihat dari penggunaan ritme-ritme gamelan yang diaplikasikan ke dalam piano. Ditambah lagi dengan permainan not-not yang panjang dan bergema pada piano seperti layaknya gema gong atau gender dalam sebuah orkestra gamelan. Karyanya dipengaruhi komponis dengan latar belakang budaya Timur seperti Ki Warsitodipura dan Toru Takemitsu dan komponis-komponis Eropa seperti Pierre Boulez.
Michael meraih juara pertama Humorous Dance Festival di Jakarta tahun 1986 menjadi momen penting dalam karirnya. Karya Michael yang berjudul “a piece for piano no. 10” dan “a little piece for pianoforte” menjadi repertoar yang dimainkan pianis ternama Jerman, Steffen Schleirmacher, dan didokumentasikan dalam CD Indonesian Piano Avant-garde.
Karya musiknya pernah tampil dalam berbagai festival, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Art Summit Indonesia 2007 dan The International Composition Symposium ‘Timbre of Hue Vietnam’. Bahkan ia pernah tampil berkali-kali dalam Asian Music Festival Tokyo (2003), Thailand (2005), Taiwan (2011), Singapura (2013).
Pada tahun 2003, Michael menginisiasi Yogyakarta Contemporary Music Festival yang fokus menampilkan musik-musik baru dengan berbagai format dari berbagai negara. Dalam festival ini, ia bertindak sebagai direktur artistik dan manajer Yogyakarta Contemporary Music Ensemble. Michael juga sering diundang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai tim ahli musik dalam rangka penyusunan kebijakan.