Kalanari Theatre Movement
Seni Teku adalah komunitas seni, khususnya teater, yang didirikan oleh Pranorca Reindra dan Ibed Surgana Yuga pada 1 Maret 2005 di Yogyakarta. Semuanya bermula dari latihan monolog “Nama-nama yang Anonim” yang ditulis sekaligus disutradarai Ibed dan dimainkan oleh Reindra. Pendirian Seni Teku hanya kesepakatan tanpa adanya keinginan membentuknya sebagai kelompok. Komunitas ini diberi nama Seni Teku saat mereka menggarap produksi kedua “Dongeng (yang Tak Pernah Diceritakan) Rare Angon dan Lubangkuri” yang melibatkan beberapa teman lainnya dan berpentas di lima kota di Jawa Timur dan Bali.
Setelah produksi kedua, Seni Teku mulai mengeksplorasi berbagai aspek dan bentuk cerita rakyat serta sastra klasik yang berasal dari berbagai wilayah budaya tradisi yang ada di Indonesia, seperti mite, legenda, dongeng, puisi rakyat, ungkapan dan bahasa rakyat, lagu rakyat, kepercayaan rakyat, permainan rakyat, musik rakyat, dan lainnya. Mereka menggarap naskah lakon dengan menginterpretasi cerita rakyat yang disesuaikan dengan latar kekinian. Di samping itu, Seni Teku juga menerapkan konsep penciptaan teater yang disebut ‘mengakrabi ruang’ (intimate the space) di mana masing-masing pencipta, pertunjukan, tempat pertunjukan dan penonton mempunyai aspek keruangan yang kompleks.
Konsep pengakraban ruang ini mereka sematkan dalam karya “Kintir (Anak-anak Mengalir di Sungai)” yang ditulis dan disutradarai oleh Ibed. Seni Teku memanfaatkan ruangan outdoor yang tidak secara khusus dirancang sebagai ruang pentas sekaligus meleburkan jarak fisik dan artistik antara pertunjukan dan penonton. Dari sisi naskah, Ibed membaurkan dua teks berbeda, yaitu kisah kelahiran Dewabrata atau Bhisma dalam Mahabharata dan teks rekaan tentang seorang ibu tanpa suami yang melahirkan delapan anak. Karya ini dipentaskan di Indramayu, Bandung dan Jakarta berkat dukungan Hibah Seni Kelola 2010 kategori Pentas Keliling.
Sebagai komunitas yang terbuka, Seni Teku tidak mengikat para anggotanya. Semua orang dapat masuk dan keluar komunitas asalkan memiliki komitmen yang kuat. Seni Teku memberi ruang untuk berproses dan belajar tentang eksistensi, organisme serta pengalaman artistik dan kemanusiaan.
Sejak tahun 2012, Seni Teku berganti nama menjadi Kalanari Theatre Movement.
Kontak
Seni Teku
Email: seniteku@yahoo.com