Teater Gardanalla
Teater Gardanalla yang sebelumnya bernama Teater Trotjoh dibentuk pada tahun 1997 oleh Joned Suryatmoko bersama tiga temannya. Sejak awal berdiri, keanggotan Teater Gardanalla sangat luwes sehingga para anggotanya berkesempatan untuk menemukan banyak potensi, interaksi, juga saling mengembangkan. Bahkan, kelompok ini juga membuka ruang bagi pihak lain untuk terlibat dalam proses kreatif. Dalam perjalanannya, Teater Gardanalla menggunakan gaya realisme dalam garapannya. Tema yang diangkat umumnya berikaitan dengan isu-isu keseharian dan kekinian.
Gaya realisme pertama kali diterapkan pada pertunjukan “Tiga Dara” yang mengadaptasi naskah film Tiga Dara karya Usmar Ismail. Melalui karya ini, Teater Gardanalla menciptakan konsep pemanggungan selayaknya film agar tampak sesuai dengan keseharian, tidak dibuat-buat. Bagi Teater Gardanalla, realisme yang diusungnya adalah pendekatan yang mengurangi jarak antara pertunjukan dan penontonnya. Pementasan ini meraih dukungan Hibah Seni Kelola 2001 kategori Pentas Keliling untuk tampil di Teater Arena (Surakarta), Komunitas Azan (Tasikmalaya), dan Universitas Soedirman (Banyumas).
Selain “Tiga Dara”, Teater Gardanalla juga pernah beberapa kali menerima Hibah Seni Kelola kategori Karya Inovatif, yakni “Jalur 17 (Drama Remaja Seri #3/Teenact #3)” (2005), “Jam 9 Kita Bertemu” (2007), “B3rtiga” (2009) dan “Margi Wuta” (2013). Dalam “Margi Wuta”, Teater Gardanalla bereksperimen dengan aktor tuna netra dan mengondisikan penonton sebagai tuna netra. Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa mata adalah satu-satunya alat penyambung gagasan tontonan dan penonton.
Sosok Joned Suryatmoko memang mempunyai peran besar bagi Teater Gardanalla. Bahkan rumahnya juga dijadikan sanggar bagi Teater Gardanalla. Joned menjadi satu-satunya anggota yang menetap di sana, karena sanggar ini baru aktif jika sedang berproduksi saja. Dengan kata lain, Joned merekrut aktor-aktor dari luar Teater Gardanalla saat menggarap produksi. Sejumlah aktor yang pernah bergabung dengan Teater Gardanalla, di antaranya Maria Tri Sulistyani (pendiri Papermoon Puppet Theatre), Anik Rusmawati, dan lain-lain.
Kontak
Teater Gardanalla
Email: jonet_suryatmoko@yahoo.com