en id

Teguh Setiawan


Teguh Setiawan atau yang sering disapa Bobteguh lahir di Bandung, 24 Januari 1972. Ketertarikannya pada dunia teater dimulai ketika bersekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) pada tahun 1987. Selanjutnya, Bobteguh berpindah-pindah jurusan semasa kuliah di Akademi Seni Tari (ASTI)―sekarang Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI)―Bandung, mulai dari seni rupa, karawitan, tari, dan teater. Pada akhirnya, Bobteguh menekuni bidang teater karena teater adalah seni yang dapat mengakomodir segala hasrat dan minat artistiknya.

Bobteguh pernah aktif di Kelompok Debu Putih, Sanggar Olah Seni Babakan Siliwangi, Teater Payung Hitam, dan Teater Alibi. Ia memulai karirnya di dunia teater sebagai penata artistik dan asisten sutradara. Keinginannya untuk lepas dari kecenderungan umum teater mendorong Bobteguh mendirikan CreamerBox. Selain CreamerBox, ia membentuk tiga kelompok teater asuhan khusus untuk kaum disabilitas, yakni: Teater Bhani, Teater Pentas, dan Teater Palagan.

Pengalamannya di dunia seni rupa, tari, dan musik menambah kepekaaan komunikasi artistik. Karya-karya penyutradaannya pun memang sangat lekat akan bahasa rupa, gerak, dan bunyi. Ia juga tak segan menabrak pola-pola umum dalam seni teater sebab Bobteguh ingin mengedepankan kebaruan dalam karyanya. Tahun 2001, Bobteguh menggarap karya perdananya sebagai sutradara, “Waiting for Godot” karya Samuel Beckett. Dalam karya ini pun, ia berani meniadakan dua dari empat tokoh yang seharusnya berperan.

Bersama CreamerBox, ia ingin mewujudkan seni teater yang dapat dilakoni dan dinikmati oleh siapa saja termasuk kaum disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa. Mereka juga rajin melakukan perjalanan ke sejumlah daerah untuk bertemu dan berkolaborasi dengan kelompok teater setempat. Hal ini adalah upaya Bobteguh untuk menelusuri kompleksitas dan kekayaan bahasa ucap teater. Bobteguh meraih Hibah Seni Kelola 2005 kategori Pentas Keliling untuk karyanya berjudul “Underdog The End” (2003) mementaskan karya ini di lima kota yakni Jakarta, Banjarmasin, Bali, Malang, Solo, dan Yogyakarta.

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox