Ags. Arya Dipayana
Agung Setiadji bin Darjono Hadjiwidjojo atau Ags. Arya Dipayana lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 29 April 1961. Adji, begitu sapaannya, dibesarkan kakek dan neneknya di Banjarnegara sebelum menyusul orang tuanya ke Jakarta. Ia memulai aktivitas teaternya dengan bergabung dengan teater sekolah saat SMP. Adji melanjutkan pendidikan sarjana Sastra Prancis di Universitas Indonesia.
Karyanya berjudul “Julung Sungsang” meraih Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling pada tahun 2006. Selain beraktivitas di Teater Tetas, Adji kerap diminta melatih drama dan musikalisasi bagi siswa dan guru SMA di sejumlah kota di Indonesia. Adji pernah dikirim ke ke Jayapura, Ternate, Sampit, dan Kendari dalam rangka program Bengkel Sastra yang dikelola Pusat Bahasa. Di luar kegiatan teater, ia sempat bekerja sebagai copywriter di beberapa biro iklan. Adji meninggal dunia pada 1 Maret 2011 saat memberikan lokakarya teater di Purwakarta, Jawa Barat.
Ags. Arya Dipayana
Agung Setiadji bin Darjono Hadjiwidjojo atau Ags. Arya Dipayana lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 29 April 1961. Adji, begitu sapaannya, dibesarkan kakek dan neneknya di Banjarnegara sebelum menyusul orang tuanya ke Jakarta. Ia memulai aktivitas teaternya dengan bergabung dengan teater sekolah saat SMP. Adji melanjutkan pendidikan sarjana Sastra Prancis di Universitas Indonesia.
Karyanya berjudul “Julung Sungsang” meraih Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling pada tahun 2006. Selain beraktivitas di Teater Tetas, Adji kerap diminta melatih drama dan musikalisasi bagi siswa dan guru SMA di sejumlah kota di Indonesia. Adji pernah dikirim ke ke Jayapura, Ternate, Sampit, dan Kendari dalam rangka program Bengkel Sastra yang dikelola Pusat Bahasa. Di luar kegiatan teater, ia sempat bekerja sebagai copywriter di beberapa biro iklan. Adji meninggal dunia pada 1 Maret 2011 saat memberikan lokakarya teater di Purwakarta, Jawa Barat.