Embi C. Noer
Rumli Chairil Noer atau lebih dikenal dengan nama Embie C. Noer lahir di Cirebon pada 17 Juli 1955. Embie dan saudara-saudaranya dibesarkan di dalam lingkungan seni, terutama seni lukis dan seni suara. Beberapa saudaranya pun akhirnya berkarir di bidang seni, seperti Anief (seni rupa), Arifin C. Noer (drama, sastra dan film), Rihana (seni suara/musik), dan Usman C. Noer (sound designer). Ketika SMP, Embie pernah mempelajari instrumen gitar hingga mahir memainkan lagu “Manis dan Sayang” ciptaan Koes Plus. Pengetahuan seni didapatnya dengan menyaksikan pertunjukan seni bersama sang kakak, Arifin C. Noer dan mengamati para tokoh seniman di Pusat Kesenian Jawa Tengah (PKJT), Solo. Tahun 1979, Embie sempat kuliah Sinematografi di Lembaga Pendidikian Kesenian Jakarta (sekarang Institut Kesenian Jakarta) namun tidak selesai.
Salah satu karyanya yang fenomenal adalah ilustrasi musik dalam film “Pengkhianatan G-30S PKI” yang digarap bersama sutradara Arifin C. Noer. Dialah orang di balik ilustrasi musik horor dan kontroversi lagu “Gendjer-gendjer” yang kemudian dicap sebagai lagu komunis. Karya-karyanya sebagai komponis musik film dan teater meraih predikat nominasi dan penghargaan dalam berbagai festival nasional dan internasional. Embie bersama teman-temannya mendirikan Kedai Film Nusantara, sebuah kegiatan seni dan budaya di bawah naungan Yayasan Karya Budaya Nusantara.
Embi C. Noer
Rumli Chairil Noer atau lebih dikenal dengan nama Embie C. Noer lahir di Cirebon pada 17 Juli 1955. Embie dan saudara-saudaranya dibesarkan di dalam lingkungan seni, terutama seni lukis dan seni suara. Beberapa saudaranya pun akhirnya berkarir di bidang seni, seperti Anief (seni rupa), Arifin C. Noer (drama, sastra dan film), Rihana (seni suara/musik), dan Usman C. Noer (sound designer). Ketika SMP, Embie pernah mempelajari instrumen gitar hingga mahir memainkan lagu “Manis dan Sayang” ciptaan Koes Plus. Pengetahuan seni didapatnya dengan menyaksikan pertunjukan seni bersama sang kakak, Arifin C. Noer dan mengamati para tokoh seniman di Pusat Kesenian Jawa Tengah (PKJT), Solo. Tahun 1979, Embie sempat kuliah Sinematografi di Lembaga Pendidikian Kesenian Jakarta (sekarang Institut Kesenian Jakarta) namun tidak selesai.
Salah satu karyanya yang fenomenal adalah ilustrasi musik dalam film “Pengkhianatan G-30S PKI” yang digarap bersama sutradara Arifin C. Noer. Dialah orang di balik ilustrasi musik horor dan kontroversi lagu “Gendjer-gendjer” yang kemudian dicap sebagai lagu komunis. Karya-karyanya sebagai komponis musik film dan teater meraih predikat nominasi dan penghargaan dalam berbagai festival nasional dan internasional. Embie bersama teman-temannya mendirikan Kedai Film Nusantara, sebuah kegiatan seni dan budaya di bawah naungan Yayasan Karya Budaya Nusantara.