Harris Priadie Bah
Harris Priadie Bah lahir di Jakarta, 7 Januari 1966. Ia sempat bersekolah di Sekolah Teater dan Film Jakarta, namun sayangnya sekolah itu membubarkan diri sebelum Harris lulus. Kemudian, ia bergabung dengan Teater Sae sebagai aktor dan mulai terlibat dalam sejumlah produksi, seperti “Teriakan-Teriakan Gelap” karya Rolf Lauckner dan “Rumah Yang Dikuburkan” karya Sam Shepard.
Ia banyak menulis teks dramatik dan menyutradarai produksi Teater Kami. Karya-karyanya banyak mengangkat tema keseharian masyarakat agar pementasan dapat dinikmati semua kalangan. Salah satu karyanya, “Favor of God” (FOG), terinspirasi dari kisah nyata Ronny Pattinasarany, legenda sepak bola Indonesia ketika dua anak laki-lakinya menjadi pencandu narkoba.
Tahun 2015, Harris merilis buku teks monolog “Nepsongism, Hasrat-hasrat yang Mengatasi Dirinya” bersamaan dengan pentas Monolog 3 Aktor dari Kelompok Teater Kami. Harris pernah menjadi sekretaris program sekaligus Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (2003-2005). Kini, ia mengajar mata kuliah Introduction of Performing Arts Communication di STIKOM LPSR Jakarta.
Harris Priadie Bah
Harris Priadie Bah lahir di Jakarta, 7 Januari 1966. Ia sempat bersekolah di Sekolah Teater dan Film Jakarta, namun sayangnya sekolah itu membubarkan diri sebelum Harris lulus. Kemudian, ia bergabung dengan Teater Sae sebagai aktor dan mulai terlibat dalam sejumlah produksi, seperti “Teriakan-Teriakan Gelap” karya Rolf Lauckner dan “Rumah Yang Dikuburkan” karya Sam Shepard.
Ia banyak menulis teks dramatik dan menyutradarai produksi Teater Kami. Karya-karyanya banyak mengangkat tema keseharian masyarakat agar pementasan dapat dinikmati semua kalangan. Salah satu karyanya, “Favor of God” (FOG), terinspirasi dari kisah nyata Ronny Pattinasarany, legenda sepak bola Indonesia ketika dua anak laki-lakinya menjadi pencandu narkoba.
Tahun 2015, Harris merilis buku teks monolog “Nepsongism, Hasrat-hasrat yang Mengatasi Dirinya” bersamaan dengan pentas Monolog 3 Aktor dari Kelompok Teater Kami. Harris pernah menjadi sekretaris program sekaligus Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (2003-2005). Kini, ia mengajar mata kuliah Introduction of Performing Arts Communication di STIKOM LPSR Jakarta.