Klompok Tonil Klosed
Kelompok Tonil Klosed (Kelouarga Sedjahtera) secara resmi terbentuk di Surakarta pada 20 April 1998. Pendirinya adalah sekelompok aktivis dan mantan aktivis teater kampus seperti Max Baihaqi, Sintha Damayanti, S. S. Subagyo, Joko S. C. T., Tri Setyawan, dan Sosiawan Leak. Mereka berinisiatif melahirkan kelompok teater ini sebagai reaksi atas mapannya kehidupan teater kala itu sekaligus melakukan penyadaran mengenai nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dan lingkungan.
Tahun 2008, Klosed mengadakan Festival Drama Perjuangan antar kampung Sak Solo di Panggung Pelangi, Sanggar Kelompok Tonil Klosed, Surakarta. Festival ini digelar dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia ke-63 selama lima hari berturut-turut. Sepuluh kelompok teater berpartisipasi dalam acara ini dan memperebut penghargaan untuk berbagai kategori, hingga hadiah hiburan berupa seekor kambing, sepasang angsa dan sepasang enthog.
Klompok Tonil Klosed
Kelompok Tonil Klosed (Kelouarga Sedjahtera) secara resmi terbentuk di Surakarta pada 20 April 1998. Pendirinya adalah sekelompok aktivis dan mantan aktivis teater kampus seperti Max Baihaqi, Sintha Damayanti, S. S. Subagyo, Joko S. C. T., Tri Setyawan, dan Sosiawan Leak. Mereka berinisiatif melahirkan kelompok teater ini sebagai reaksi atas mapannya kehidupan teater kala itu sekaligus melakukan penyadaran mengenai nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) dan lingkungan.
Tahun 2008, Klosed mengadakan Festival Drama Perjuangan antar kampung Sak Solo di Panggung Pelangi, Sanggar Kelompok Tonil Klosed, Surakarta. Festival ini digelar dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia ke-63 selama lima hari berturut-turut. Sepuluh kelompok teater berpartisipasi dalam acara ini dan memperebut penghargaan untuk berbagai kategori, hingga hadiah hiburan berupa seekor kambing, sepasang angsa dan sepasang enthog.