Kelola

EN

|

ID

UNTUK SENI DAN BUDAYA

EN

|

ID

KELOLA

UNTUK SENI DAN BUDAYA

PUBLISHED BY.
Kelola
SHARE
Pentas Perdana Produksi Karya Inovatif Kelola

Pentas Perdana Produksi Karya Inovatif Kelola

Menandai tahap penting dari proses panjang riset dan kolaborasi, sepuluh karya seni pertunjukan hasil inisiatif seniman dan produser terpilih dalam program Produksi Karya Inovatif akan segera dipentaskan untuk pertama kalinya.

Program ini merupakan bentuk komitmen Yayasan Kelola dalam mendukung penciptaan karya seni pertunjukan yang segar, kritis, dan kontekstual, memperkuat kapasitas seniman dan produser pertunjukan, serta memperluas jejaring seni di berbagai wilayah Indonesia. Setiap karya lahir dari proses kreatif yang intens—menggabungkan pendekatan riset, eksplorasi artistik, dan dialog antara seniman, produser, serta komunitas di sekitarnya.

Pentas perdana ini bukan hanya menjadi ruang temu antara karya dan penonton, tetapi juga ajakan untuk bersama-sama menyimak keberagaman perspektif, bentuk, dan gagasan yang diangkat dari berbagai penjuru Tanah Air.

Berikut adalah jadwal dan sinopsis singkat dari masing-masing karya yang akan dipentaskan:

TORSO

Seniman: Ayu Permata Sari
Produser: Nabilla Kurnia
Tanggal: 18 Juni 2025, 19.00 WIB
Tempat: Studio Ayu Permata Dance Project

Kotabumi
Tanggal: 21 Juni 2025, 19.00 WIB
Tempat: Gedung Pertunjukan Dewan Kesenian

Bandar Lampung

Karya ini membedah bagaimana konstruksi budaya turut membentuk ekspresi tubuh. Melalui pintu masuk tari tradisi yang familiar, “Torso” akan hadir sebagai medium dialog reflektif untuk mempertanyakan kepemilikan dan kedaulatan tubuh perempuan.

DARK SOLANUM (BEYOND THE IDEA OF QUEERNESS)

Seniman: Otniel Tasman
Produser: Dina Triastuti
Tanggal: 26-27 Juni 2025, 19.30 WIB
Tempat: Performa Artjog

Yogyakarta

Proyek seni pertunjukan multidisipliner yang menghubungkan Lengger sebagai “ruang ketiga” dalam kosmologi tradisi Indonesia dengan subkultur Dark Queer sebagai “ruang ketiga” dalam kosmologi urban yang ditemui Otniel di Berlin. Karya ini merumuskan strategi baru untuk memahami tubuh, identitas gender, dan perjuangan gender non-biner melalui pendekatan yang menjembatani tradisi, spiritualitas, dan budaya.

Pertunjukan ini akan mengembangkan medium yang lebih luas bagi perjumpaan ide, dialog wacana, bentuk penciptaan baru bagi produksi seni pertunjukan di Indonesia ataupun global.

THE VOICES AFTER CAK

Seniman: Wayan Sumahardika
Produser: Agus Wiratama
Tanggal: 28 Juni 2025, 19.30 WITA
Tempat: Masa Masa

Kabupaten Gianyar

“The Voices After Cak!” merupakan pertunjukan teater-tari yang berbasis dari pengalaman berlatih kecak sebagai metode penciptaan untuk mempercakapkan perubahan sosial dan ikatan kerumunan warga Bali lintas generasi. Bagaimana generasi 90-an dan setelahnya memandang sejarah dan masa depan? Seberapa kecak-kah Bali dan kita hari ini? Pertunjukan ini bagian dari riset artistik Mulawali Institute bertajuk “Dekolonial Expo & Bali” ditandai melalui kata kunci: intrakolonial, spektakuleritas, dan mikroskopik.

KEBUN WARISAN: TANAH 

Seniman: Rachmat Mustamin
Produser: A. Citra Sasmita
Tanggal: 28-29 Juni 2025, 20.00 WITA
Tempat: Festival Makassar Perform

Makassar

“Kebun Warisan: Tanah” merupakan karya tumbuh yang membicarakan kebun dan warisan konflik serta mitos sejarah kelam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Sulawesi Selatan pada tahun 1960an. “Kebun Warisan: Tanah” berpijak pada watak kapitalisme-kolonialisme melalui agama, perampasan lahan dan perselisihan warisan. Cerita-cerita ditanam dan ditumbuhkan, itu pula muara dari lumbung persoalan-persoalan struktural. Karya ini mencoba menelusuri kebun, warisan, arsip, sejarah dan peristiwa besar yang pernah terjadi di Sulawesi untuk menemukan kepingan-kepingan pengetahuan serta melengkapi pertanyaan akan kisah-kisah yang selama ini tidak hadir dalam wacana besar (pertunjukan) sejarah Indonesia.

PICI PICI 

Seniman: Leu Wijee
Produser: Muhammad Abe
Tanggal: 1-2 Juli 2025, 19.00 WIB
Tempat: ⁠Auditorium IFI Yogyakarta

Yogyakarta

Pada dialek Palu, Sulawesi Tengah “pici-pici” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai menekan-nekan atau memijit-mijit. Proyek ini bisa dipahami sebagai pertunjukan yang mempertontonkan mix-remix antara koreografi dan yang beresonansi dengan pijat, apakah benda-bendanya, bahasa geraknya, atau keruangannya. Serta menggunakan keduanya sebagai petunjuk untuk mengeksplorasi estetika fisik, yang menghubungkan budaya, sejarah, kekinian, pengalaman pribadi dan pengaruh lainnya.

ESKAPADE UTOPIA

Seniman: Eka Wahyuni x Azwar Ahmad
Produser: Linda Mayasari
Tanggal: 5-6 Juli 2025 (info jam di tiap situs: menyusul)
Tempat: Jl Milono, Tepian Segah, dan Perempatan KFC

Kabupaten Berau

“Eskapade Utopia” adalah proyek seni yang mengeksplorasi imajinasi warga Berau tentang masa depan ruang hidup mereka. Berau berkembang pesat sebagai kota tambang dan wisata, namun dengan dampak besar terhadap alam dan masyarakat. Proyek ini membaca koreografi perubahan kota melalui perakitan dan tur ziarah artistik, memetakan negosiasi warga dengan pembangunan, serta membuka ruang spekulatif dan imajinatif untuk menafsir dan menulis ulang sejarah kota dengan melibatkan berbagai situs dan komunitas lokal.

SETALI CAHAYA

Seniman: Wulan Saraswati x Rio Nuwa
Produser: Eka Putra Ngalu
Tanggal: 7-8 Juli 2025, 19.30 WITA
Tempat: Aula Rumah Jabatan Bupati

Maumere

“Setali Cahaya” menyoal modernitas kontekstual dari amatan atas sejarah dan fenomena sosial dari dua lokasi budaya yang berbeda: Flores dan Bali. Pelacakan pada sejarah misi gereja katolik di Flores dan tradisi Pura Pucak Petali di Jatiluwih, Tabanan membuka percakapan kritis mengenai tegangan antara iman dan ilmu, religiositas dan pasar. Lewat penelusuran atas arsip serta praktik tarot, karya ini diupayakan untuk dikembangkan dalam spektrum pertunjukan dan metodologi penelitian artistik.

Tahap awal pengembangan karya “Setali Cahaya” merupakan bagian dari program inkubasi monolog Indonesia Bertutur 2024.

SOUND DAN VISUAL PERFORMANCE BERBASIS OBJEK

ADAPTASI NASKAH: ROBOHNYA SURAU KAMI (A.A. NAVIS)

Seniman: Bulqini
Produser: Sugianti Ariani
Tanggal: 10-11 Juli 2025, 20.00 WIB
Tempat: Auditorium IFI (TBC)

Bandung

Collective Lab menghadirkan eksplorasi lintas disiplin dalam pertunjukan sound dan visual berbasis objek, mengadaptasi naskah “Robohnya Surau Kami” (1956) karya A.A. Navis. Karya ini merupakan bentuk praktik lintas disiplin, khususnya dalam hal penggunaan media baru, mockup/maket, serta penggunaan figur-figur nonantroposentris seperti mikroba, bakteri, serta robot kinetik.

SINSIGUS IN 4#

Seniman: Fioretti Vera
Produser: B.M. Anggana
Tanggal: 11-12 Juli 2025, 19.30 WIB
Tempat: Kedai Kebun Forum

Yogyakarta

“Sinsigus in 4#” merupakan sebuah pertunjukan yang mengeksplorasi vokal dan bunyi dari huruf “E” sebagai bahasa ekspresi, musik, peristiwa, dan simbol melalui pendekatan fonetik dan fonemik. Karya ini mengedepankan pengalaman spasial yang menantang batas-batas konvensi musik dan teater, dengan tujuan memantik kesadaran publik tentang elemen kecil kehidupan, seperti bunyi bahasa, yang sering diabaikan namun berpotensi menjadi lokus pengetahuan dan ruang dekolonisasi linguistik.

TENTANG JIKA DAN MAKA: AKU INGIN PULANG 

Seniman: Josep Razaqi
Produser: Selma Jasmine
Tanggal: 26-27 Juli 2025, 10.00 & 14.00 WIB
Tempat: Gedung Kesenian Rumentang Siang

Bandung

“Tentang Jika dan Maka: Aku Ingin Pulang” adalah sebuah pertunjukan teater interaktif dengan elemen game, dimana penonton adalah pemainnya. Penonton akan terlibat dalam dinamika sebab akibat terkait isu kesehatan mental yang dihadirkan di atas panggung melalui narasi fragmentatif. Pertunjukan ini bekerja sama dengan ahli kesehatan mental untuk menghadirkan pengalaman yang edukatif dan menghibur.

Pentas Perdana Produksi Karya Inovatif Kelola

Pentas Perdana Produksi Karya Inovatif Kelola

Menandai tahap penting dari proses panjang riset dan kolaborasi, sepuluh karya seni pertunjukan hasil inisiatif seniman dan produser terpilih dalam program Produksi Karya Inovatif akan segera dipentaskan untuk pertama kalinya.

Program ini merupakan bentuk komitmen Yayasan Kelola dalam mendukung penciptaan karya seni pertunjukan yang segar, kritis, dan kontekstual, memperkuat kapasitas seniman dan produser pertunjukan, serta memperluas jejaring seni di berbagai wilayah Indonesia. Setiap karya lahir dari proses kreatif yang intens—menggabungkan pendekatan riset, eksplorasi artistik, dan dialog antara seniman, produser, serta komunitas di sekitarnya.

Pentas perdana ini bukan hanya menjadi ruang temu antara karya dan penonton, tetapi juga ajakan untuk bersama-sama menyimak keberagaman perspektif, bentuk, dan gagasan yang diangkat dari berbagai penjuru Tanah Air.

Berikut adalah jadwal dan sinopsis singkat dari masing-masing karya yang akan dipentaskan:

TORSO

Seniman: Ayu Permata Sari
Produser: Nabilla Kurnia
Tanggal: 18 Juni 2025, 19.00 WIB
Tempat: Studio Ayu Permata Dance Project

Kotabumi
Tanggal: 21 Juni 2025, 19.00 WIB
Tempat: Gedung Pertunjukan Dewan Kesenian

Bandar Lampung

Karya ini membedah bagaimana konstruksi budaya turut membentuk ekspresi tubuh. Melalui pintu masuk tari tradisi yang familiar, “Torso” akan hadir sebagai medium dialog reflektif untuk mempertanyakan kepemilikan dan kedaulatan tubuh perempuan.

DARK SOLANUM (BEYOND THE IDEA OF QUEERNESS)

Seniman: Otniel Tasman
Produser: Dina Triastuti
Tanggal: 26-27 Juni 2025, 19.30 WIB
Tempat: Performa Artjog

Yogyakarta

Proyek seni pertunjukan multidisipliner yang menghubungkan Lengger sebagai “ruang ketiga” dalam kosmologi tradisi Indonesia dengan subkultur Dark Queer sebagai “ruang ketiga” dalam kosmologi urban yang ditemui Otniel di Berlin. Karya ini merumuskan strategi baru untuk memahami tubuh, identitas gender, dan perjuangan gender non-biner melalui pendekatan yang menjembatani tradisi, spiritualitas, dan budaya.

Pertunjukan ini akan mengembangkan medium yang lebih luas bagi perjumpaan ide, dialog wacana, bentuk penciptaan baru bagi produksi seni pertunjukan di Indonesia ataupun global.

THE VOICES AFTER CAK

Seniman: Wayan Sumahardika
Produser: Agus Wiratama
Tanggal: 28 Juni 2025, 19.30 WITA
Tempat: Masa Masa

Kabupaten Gianyar

“The Voices After Cak!” merupakan pertunjukan teater-tari yang berbasis dari pengalaman berlatih kecak sebagai metode penciptaan untuk mempercakapkan perubahan sosial dan ikatan kerumunan warga Bali lintas generasi. Bagaimana generasi 90-an dan setelahnya memandang sejarah dan masa depan? Seberapa kecak-kah Bali dan kita hari ini? Pertunjukan ini bagian dari riset artistik Mulawali Institute bertajuk “Dekolonial Expo & Bali” ditandai melalui kata kunci: intrakolonial, spektakuleritas, dan mikroskopik.

KEBUN WARISAN: TANAH 

Seniman: Rachmat Mustamin
Produser: A. Citra Sasmita
Tanggal: 28-29 Juni 2025, 20.00 WITA
Tempat: Festival Makassar Perform

Makassar

“Kebun Warisan: Tanah” merupakan karya tumbuh yang membicarakan kebun dan warisan konflik serta mitos sejarah kelam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Sulawesi Selatan pada tahun 1960an. “Kebun Warisan: Tanah” berpijak pada watak kapitalisme-kolonialisme melalui agama, perampasan lahan dan perselisihan warisan. Cerita-cerita ditanam dan ditumbuhkan, itu pula muara dari lumbung persoalan-persoalan struktural. Karya ini mencoba menelusuri kebun, warisan, arsip, sejarah dan peristiwa besar yang pernah terjadi di Sulawesi untuk menemukan kepingan-kepingan pengetahuan serta melengkapi pertanyaan akan kisah-kisah yang selama ini tidak hadir dalam wacana besar (pertunjukan) sejarah Indonesia.

PICI PICI 

Seniman: Leu Wijee
Produser: Muhammad Abe
Tanggal: 1-2 Juli 2025, 19.00 WIB
Tempat: ⁠Auditorium IFI Yogyakarta

Yogyakarta

Pada dialek Palu, Sulawesi Tengah “pici-pici” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai menekan-nekan atau memijit-mijit. Proyek ini bisa dipahami sebagai pertunjukan yang mempertontonkan mix-remix antara koreografi dan yang beresonansi dengan pijat, apakah benda-bendanya, bahasa geraknya, atau keruangannya. Serta menggunakan keduanya sebagai petunjuk untuk mengeksplorasi estetika fisik, yang menghubungkan budaya, sejarah, kekinian, pengalaman pribadi dan pengaruh lainnya.

ESKAPADE UTOPIA

Seniman: Eka Wahyuni x Azwar Ahmad
Produser: Linda Mayasari
Tanggal: 5-6 Juli 2025 (info jam di tiap situs: menyusul)
Tempat: Jl Milono, Tepian Segah, dan Perempatan KFC

Kabupaten Berau

“Eskapade Utopia” adalah proyek seni yang mengeksplorasi imajinasi warga Berau tentang masa depan ruang hidup mereka. Berau berkembang pesat sebagai kota tambang dan wisata, namun dengan dampak besar terhadap alam dan masyarakat. Proyek ini membaca koreografi perubahan kota melalui perakitan dan tur ziarah artistik, memetakan negosiasi warga dengan pembangunan, serta membuka ruang spekulatif dan imajinatif untuk menafsir dan menulis ulang sejarah kota dengan melibatkan berbagai situs dan komunitas lokal.

SETALI CAHAYA

Seniman: Wulan Saraswati x Rio Nuwa
Produser: Eka Putra Ngalu
Tanggal: 7-8 Juli 2025, 19.30 WITA
Tempat: Aula Rumah Jabatan Bupati

Maumere

“Setali Cahaya” menyoal modernitas kontekstual dari amatan atas sejarah dan fenomena sosial dari dua lokasi budaya yang berbeda: Flores dan Bali. Pelacakan pada sejarah misi gereja katolik di Flores dan tradisi Pura Pucak Petali di Jatiluwih, Tabanan membuka percakapan kritis mengenai tegangan antara iman dan ilmu, religiositas dan pasar. Lewat penelusuran atas arsip serta praktik tarot, karya ini diupayakan untuk dikembangkan dalam spektrum pertunjukan dan metodologi penelitian artistik.

Tahap awal pengembangan karya “Setali Cahaya” merupakan bagian dari program inkubasi monolog Indonesia Bertutur 2024.

SOUND DAN VISUAL PERFORMANCE BERBASIS OBJEK

ADAPTASI NASKAH: ROBOHNYA SURAU KAMI (A.A. NAVIS)

Seniman: Bulqini
Produser: Sugianti Ariani
Tanggal: 10-11 Juli 2025, 20.00 WIB
Tempat: Auditorium IFI (TBC)

Bandung

Collective Lab menghadirkan eksplorasi lintas disiplin dalam pertunjukan sound dan visual berbasis objek, mengadaptasi naskah “Robohnya Surau Kami” (1956) karya A.A. Navis. Karya ini merupakan bentuk praktik lintas disiplin, khususnya dalam hal penggunaan media baru, mockup/maket, serta penggunaan figur-figur nonantroposentris seperti mikroba, bakteri, serta robot kinetik.

SINSIGUS IN 4#

Seniman: Fioretti Vera
Produser: B.M. Anggana
Tanggal: 11-12 Juli 2025, 19.30 WIB
Tempat: Kedai Kebun Forum

Yogyakarta

“Sinsigus in 4#” merupakan sebuah pertunjukan yang mengeksplorasi vokal dan bunyi dari huruf “E” sebagai bahasa ekspresi, musik, peristiwa, dan simbol melalui pendekatan fonetik dan fonemik. Karya ini mengedepankan pengalaman spasial yang menantang batas-batas konvensi musik dan teater, dengan tujuan memantik kesadaran publik tentang elemen kecil kehidupan, seperti bunyi bahasa, yang sering diabaikan namun berpotensi menjadi lokus pengetahuan dan ruang dekolonisasi linguistik.

TENTANG JIKA DAN MAKA: AKU INGIN PULANG 

Seniman: Josep Razaqi
Produser: Selma Jasmine
Tanggal: 26-27 Juli 2025, 10.00 & 14.00 WIB
Tempat: Gedung Kesenian Rumentang Siang

Bandung

“Tentang Jika dan Maka: Aku Ingin Pulang” adalah sebuah pertunjukan teater interaktif dengan elemen game, dimana penonton adalah pemainnya. Penonton akan terlibat dalam dinamika sebab akibat terkait isu kesehatan mental yang dihadirkan di atas panggung melalui narasi fragmentatif. Pertunjukan ini bekerja sama dengan ahli kesehatan mental untuk menghadirkan pengalaman yang edukatif dan menghibur.

Scroll to Top