en id

Opera Ronggeng


7-8 Desember 2004: Gedung Teater Besar STSI Surakarta

Tentang Karya

“Opera Ronggeng” berorientasi pada konsep pemanggungan broadway maupun opera yang menekankan pada totalitas penggalian vokabuler gerak, pencapaian teknik gerak, penataan artistik panggung, jalinan cerita, maupun penataan musik yang kuat. Vokabuler geraknya mengkombinasikan berbagai unsur tari: tap dance, tari-tari tradisi Jawa, lenggeran, seni beladiri capoiera, pencak silat, modern dance, dan lain-lain. Sebagai contoh, kami memasukkan vokabuler gerak yang bersumber dari tari tradisi lenggeran ataupun pengembangannya untuk mengisi bagian tubuh atas (upper body) tap-dance yang cenderung statis atau mencoba mengekplorasi kombinasi gerak-gerak tari yang bersumber dari seni beladiri capoiera dan pencak silat. Penataan artistik panggungnya menerapkan metode moving set yang  mengaksentuasi alur dramatisnya. Tidak menutup kemungkinan terjadi adopsi bentuk setting keseharian kemudian mengaplikasikan apa adanya di atas panggung ataupun dengan bantuan media proyeksi.

Dari sisi dramatisasi koreografinya, kami menerapkan kembali konsep penataan yang bercerita secara linear yang cenderung dihindari oleh para penata tari muda saat ini karena kami merasa tertantang untuk membuat sebuah koreografi yang bisa dinikmati, diapresiasi, sekaligus dimengerti oleh penonton yang beragam. Dari segi penggalian ide dasar ceritanya pun tidak memaksakan diri pada tema-tema baru, justru karya tari ini akan mencoba mengangkat kembali bahan-bahan lama melalui pendekatan cara pandang baru.

“Opera Ronggeng” merupakan sebuah karya baru yang mendekonstruksi karya lama Eko Supriyanto berjudul NYA-Hi yang telah sukses dipentaskan di empat kota di Indonesia dalam program SKETSA! tahun 1997 (Solo, Jogyakarta, Bandung dan Jakarta: format pertunjukan NYA-Hi adalah murni tarian yang terinspirasi dari novel “Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk” karya Ahmad Tohari). Cara pengekpresian dan bentuk pemanggungan “Opera Ronggeng” akan sangat berbeda dengan NYA-Hi karena dalam karya ini tidak akan semata-mata mengangkat apa adanya novel tersebut namun melakukan proses reintrepretasi tokoh dengan cara adaptasi serta proses tranformasi yang disesuaikan dengan setting waktu saat ini.

“Opera Ronggeng” merupakan langkah awal dan permulaan dari keinginan untuk menciptakan panggung opera/broadway di Indonesia di tengah kekurangan pentas tari musikal di dunia pertunjukan Indonesia.
“Opera Ronggeng” diharapkan bisa menjadi sebuah media percobaan bersama dan kerja kolektif kreatif karena setiap komponen pelaku yang ada dalam pertunjukan broadway ini memiliki bobot tantangan yang berimbang untuk menciptakan sebuah produksi pertunjukan karya tari inovasi yang bisa diapresiasi oleh segala lapisan penonton.

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox