en id

Asia Ramli Prapanca


Asia Ramli Prapanca atau yang biasa dipanggil Ram lahir di Desa Usuku, Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada tahun 1960. Berasal dari keluarga pelaut, ia dibesarkan di dalam lingkungan budaya pesisir. Sejak kecil bakatnya di bidang teater sudah terlihat. Ram selalu terlibat dalam visualisasi puisi dan pertunjukan drama bila ada pementasan di lapangan. Bahkan, ia kerap mengikuti lomba baca puisi sebagai perwakilan sekolahnya. Selepas SMA, Ram melanjutkan pendidikannya ke Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujungpandang―sekarang Universitas Negeri Makassar.

Di luar kampus, Ram menjadi aktor di Sanggar Merah Putih dan terlibat dalam sejumlah drama yang disutradarai Yoedhistira Sukatanya. Tradisi dari daerah asalnya, Usuku sangat memengaruhi proses berkeseniannya. Di samping itu, ia juga terinspirasi oleh sejumlah tokoh, seperti Roland Ganamet (Prancis), Afrizal Malna, Dr. Halilintar Lathief, dan lain sebagainya. Prosesnya bersama Badik Pusaka di Benteng Somba Opu pun memengaruhi sisi estetika karyanya. Dari proses itu pula, ia membangun ritual upacara penyucian bersama setelah mengakhiri sebuah pertunjukan.

Ram aktif melahirkan karya puisi dan teater. Keduanya tampak memiliki hubungan erat karena karya-karya teater bertolak dari puisi-puisinya. Menurut Ram, teater adalah permainan imajinasi. Karakter setiap pemainnya tidak terlalu jelas, karena ia mengupayakan mereka menggali profilnya sendiri sesuai dengan latar belakang budaya yang mereka miliki. Oleh sebab itu, Ram sering mengajak para aktornya mengeksplorasi berbagai tempat, misalnya daerah pesisir, pulau-pulau, pedalaman hingga situs bersejarah.

Ia mendirikan Teater Kita Makassar bersama sejumlah seniman lintas disiplin pada 1 Oktober 1993. Kelompok ini menjadi wadah kreativitas yang melahirkan bentuk seni pertunjukan teater yang bersifat kolaboratif. Bersama TKM, ia aktif memproduksi dan mementaskan karya di banyak tempat, seperti panggung prosenium, teater arena, halaman, aula, auditorium, monumen, taman, benteng, lobi, plaza, dermaga, pantai, pulau, bukit, dan gunung. Berkat kiprahnya, ia meraih Celebes Awards dari Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan pada tahun 2002.

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox