en id

Matius Shan Boone


Matius Shan Boone adalah komponis asal Magelang, Jawa Tengah yang lahir pada 8 November 1985. Kegemaran ayahnya pada musik klasik membuat Matius belajar musik, terutama piano, kepada sejumlah guru musik sejak usia 8 tahun. Lulus SMA, Matius meraih beasiswa pendidikan musik bergelar diploma di ANTIM (Academy of Networked Thinking in Music). Setelah setahun di ANTIM, ia kembali menerima beasiswa dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang. Kemudian, ia memutuskan berhenti dari ANTIM karena kesibukannya di UPH. Matius melanjutkan pendidikan master di Musikhochschule Lübeck, Jerman dan doktor di University of Birmingham, Britania Raya.

Mulanya, Matius berguru kepada Magda Hasan, seorang pianis yang mengajar di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, yang disebut-sebut sebagai guru pianonya yang paling berpengaruh. Selanjutnya, ia pernah mendapatkan bimbingan dari Wei Tsin Fu, seorang pianis dan profesor musik dari Jerman yang menjadi mentor utamanya di ANTIM. Saat di UPH, Matius belajar dengan Bernd Asmus, Otto Sidharta, Levi Gunardi dan Marta Podolska.

Sebagai musisi berlatar musik klasik barat, Matius tidak segera beradaptasi dengan musik kontemporer yang diajarkan di UPH. Setelah melewati proses panjang, kelahiran karya vokal “Toccata” (2005) menjadi awal mula karirnya sebagai komponis. Selain menulis komposisi, Matius aktif menjadi pengaba atau konduktor karya teman-temannya. Pengalaman ini menjadi bahan pembelajaran tentang konsep, teknik, ciri khas karya, hingga merealisasikan partitur menjadi bunyi.

Secara umum, karya-karya komposisi Matius dibagi dalam dua fase, yaitu pra-Darmstadt dan pasca-Darmstadt. Musiknya pada masa pra-Darmstad lebih bersifat semi-improvisatoris dan memiliki kecenderungan pada konsep-konsep musik timur. Sedangkan pada masa pasca-Darmstadt musiknya lebih ketat dan terukur, serta fokus mengeksplorasi warna suara. Salah satu karyanya berjudul “Mukena” di mana ia meleburkan ensambel barat dengan gamelan Sunda, berhasil mengantarkannya menjadi pemenang dalam Goethe South-East Asian Young Composer 2011.

Karya-karyanya pernah dipentaskan di berbagai festival lokal hingga internasional, misalnya Yogyakarta Contemporary Music Festival (2008 dan 2010), Manila Composers’ Lab (2009), International Gamelan Festival Amsterdam (2010), dan National University of Singapore Festival (2010). Matius sempat mengajar dan menjabat sebagai Kepala Departemen Komposisi di UPH. Ia juga aktif menjadi pengaba dan arranger untuk beberapa orkes gereja di Jakarta.

Sign Up For Our Newsletter

Stay update and get our latest news right into your inbox